Rabu, 04 Januari 2012

                                             Pengumuman Penting, Dengar Hai Dengar.....

          Mungkin di antara pembaca ada yang bertanya-tanya (yang mana memang sudah ada) apakah saya yakin tidak melanggar kode etik penulisan dengan mencantumkan nara sumber secara lengkap? Demikianlah klarifikasi saya: dalam pencantuman nara sumber saya selalu paling tidak meminta ijin dan melakukan konfirmasi dengan yang bersangkutan. Dalam kasus Paijo yang sekarang cukup populer, berhubung jarak kami hanya sepelemparan puntung rokok, maka saya bukan hanya meminta ijin, melainkan melakukan diskusi sebelum tulisan saya buat. Setelah selesai kami membahasnya secara detil paragraf per paragraf (meskipun cukup menyebalkan karena saya harus menerjemahkan secara rinci), sehingga tidak ada satu patah katapun yang melanggar hak asasinya sebagai manusia merdeka yang pengin ngetop (hehe...Paijo...piissss....).         Mengenai mengapa saya harus mencantumkan kebangsaannya, itu saya perlukan sebagai perbandingan dirinya yang 100% Arab dan 100% Islam dengan kita yang 100% Indonesia dan 100% terbiasa dengan keragaman. Detil-detil lain juga saya cantumkan sebab memang berkaitan dengan konten tulisan saya.
          Contoh lain adalah tante saya Bu Tutuk yang sering saya jadikan bulan-bulanan tersebut. Semua konten tulisan juga saya diskusikan dengan beliau, hanya saja beliau menolak mentah-mentah ketika saya ajak membaca hasilnya. "Males. Emang kita kurang kerjaan?" katanya ketus, padahal memang iya.
          Dengan kata lain, pencantuman nama dan segalanya adalah seijin, sepengetahuan, dan sejauh hasil diskusi saya dengan nara sumber. Dalam kondisi yang diperlukan, maka identitas narasumber tidak saya cantumkan.
          Sedapat mungkin saya juga menghindari kata-kata provokatif, terutama yang menyangkut suku, agama, ras, dan antar golongan. Materi yang berkaitan dengan hal-hal di atas saya buat dengan tujuan murni untuk mempertebal semangat pluralisme dan saling menghargai dalam tanah Indonesia yang majemuk ini. Dengan demikian saya pertegas, bahwa tuduhan saya telah melanggar kode etik penulisan sama sekali benar.
          Sekian dan terima kasih.
          Wassalam.

2 komentar:

  1. errr..... ada yang nuduh njenengan demikian?

    bukan saya lho.... *lirik kanan kiri*

    BalasHapus
  2. Tenang, tersangkanya sudah tertangkap *menggelandang si penuduh yang cengengesan tanpa rasa bersalah ke pengadilan adat*

    BalasHapus